Sejarah Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei, Berawal dari Organisasi Ini

Sejarah Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei
Para pendiri organisasi Budi Utomo. Budi Utomo adalah organisasi yang terbentuk sebagai buah pelaksanaan politik etis yang paling dirasakan dalam pergerakan nasional bangsa Indonesia.(KEMDIKBUD)

WaraBerita.com – Tahukah kamu, awal mula sejarah Hari Kebangkitan Nasional yang selalu diperingati pada tanggal 20 Mei? Peringatan tersebut tak lepas dari peranan para tokoh nasional dan juga organisasi besar Boedi Oetomo dalam membangkitkan semangat perjuangan bangsa untuk menuju kemerdekaan. Dilansir dari laman Direktorat SMP, salah satu Kebijakan Politik Etis dari Belanda di bidang edukasi secara tidak langsung telah menciptakan perkembangan dalam pendidikan kaum bumiputera. Seperti melahirkan tokoh-tokoh intelektual yang menggagas pergerakan nasional.

Karena itu ada beberapa organisasi pemuda bumiputera yang lahir. Tetapi pencetus pergerakan nasional, justri lahir dari sekolah para dokter pribumi yakni STOVIA. Pergerakan nasional diawali dengan didirikannya sekolah kedokteran Belanda, STOVIA (School tot Opleiding van Inlandsche Artsen).

Di penghujung abad ke-19, berbagai wabah penyakit tersebar di Pulau Jawa. Pemerintah kolonial Belanda mengalami kesulitan dalam mengatasi masalah ini karena sangat mahal untuk mendatangkan dokter dari Eropa. Maka dari itu, pemerintah Hindia-Belanda mendirikan STOVIA untuk menghasilkan dokter-dokter yang berasal dari kalangan pribumi.

STOVIA membebaskan biaya pendidikan bagi mahasiswanya untuk menarik minat kaum bumiputera.

Bacaan Lainnya

Tidak hanya melahirkan dokter yang cakap dalam bidang kesehatan, STOVIA juga melahirkan tokoh-tokoh aktivis cendekiawan yang berintelektual. Aktivis-aktivis kritis ini membuka jalan menuju kemerdekaan Indonesia.

Sebut saja dr. Sutomo, dr. Cipto Mangunkusumo, Gunawan, Suraji, dan R.T. Ario Tirtokusumo. Mereka semua adalah para aktivis intelektual sekaligus pendiri Boedi Oetomo, yakni organisasi pertama di masa pergerakan nasional. STOVIA berperan menjadi tempat persemaian para remaja-remaja pribumi dalam menumbuhkan semangat nasionalisme.

Di sana mereka bertukar pikiran dan ide untuk memajukan bangsa ini serta bangkit dari keterpurukan kolonialisme pemerintah Hindia-Belanda.

Lahirnya Boedi Oetomo

Boedi Oetomo merupakan sebuah organisasi pelajar yang didirikan oleh dr. Sutomo dan para mahasiswa STOVIA seperti yang telah disebutkan tadi. Boedi Oteomo didirikan di Jakarta pada 20 Mei 1908. Organisasi ini bersifat sosial, ekonomi, kebudayaan, serta tidak bersifat politik. Berdirinya Boedi Oetomo tidak terlepas dari peran dr. Wahidin Sudirohusodo, alumni STOVIA. Wahidin sebelumnya bertemu dengan dr. Sutomo dan Suraji untuk mengemukakan ide-idenya dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

Setelah pertemuan tersebut dr. Sutomo pun mengadakan pertemuan secara nonformal dengan pelajar-pelajar STOVIA untuk membahas berdirinya organisasi yang bersifat nasional. Pertemuan itu pun membuahkan hasil yang positif, yaitu lahirnya “Perkumpulan Boedi Oetomo”.

Boedi Oetomo selaku organisasi pelajar ini secara samar-samar merumuskan tujuannya untuk kemajuan Tanah Air. Di mana jangkauan geraknya yang semula hanya terbatas di Pulau Jawa dan Madura, kemudian diperluas untuk masyarakat Tanah Air seluruhnya.

Pos terkait