WaraBerita.com – Polisi berhasil mengungkap kasus temuan mayat perempuan muda di gudang peluru Kedung Cowek, Kecamatan Bulak, Kota Surabaya, Jawa Timur. Korban ialah N (14 tahun), siswi sebuah SMP Negeri di Surabaya. Ia diduga kuat jadi korban pembunuhan anak dengan tersangka Y (16) dan R (14).
N dilaporkan hilang oleh keluarganya sejak 16 April 2023. Kepada orang tua, N pamit akan belajar kelompok bersama teman-temannya. Ternyata, ia tidak pulang-pulang. Hingga tiga pekan kemudian, jasad N ditemukan membusuk di gudang peluru Kedung Cowek, dengan seragam lengkap masih melekat di tubuhnya.
Polisi bergerak lalu menangkap Y dan R. Setelah diinterogasi, keduanya mengakui telah membunuh N. Y adalah pacar N, sementara R teman keduanya. Dalam pemeriksaan, Y mengaku cemburu karena N diduga selingkuh. Bersama R, Y kemudian berencana mau membunuh korban. “[Tersangka] Y juga bilang ingin memiliki HP korban,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Pelabuhan Tanjung Perak, Ajun Komisaris Polisi Arief Ryzki Wicaksana, saat merilis kasus tersebut di kantornya, Kamis, 11 Mei 2023.
Rencana (pembunuhan anak) itu dilaksanakan Y dan R pada 15 April 2023 lalu. Awalnya, Y menghubungi korban dan mengajak bertemu di gudang peluru Kedung Cowek. Korban setuju lalu berangkat. Kepada orang tua, korban mengaku akan melaksanakan belajar kelompok. Orang tuanya pun mengizinkan.
Sesampai di gudang peluru, Y dan R sudah berada di sana. Arief menjelaskan, saat bertemu Y dan N terlibat cekcok. Penyulutnya, Y menuduh korban berselingkuh. Y kemudian memukul kepala korban dengan tangan kosong. Korban pun terjatuh.
Arief menuturkan, sebelum dibunuh, Y sempat menyetubuhi korban satu kali. Korban lalu dibunuh dengan cara ditusuk dengan benda tajam dan dicekik. Setelah itu jasad korban ditinggalkan dan HP-nya dibawa. “N dibunuh dengan cara disekap dan dicekik, lalu [tersangka] menusuk N dengan pisau sebanyak sekali di leher,” katanya.
Bagaimana dengan tersangka R? Saat kejadian ia berperan mengawasi keadaan. “Y dan N pacaran sejak November 2022. Y dan R adalah anak yang putus sekolah,” ujar Arief.