WaraBerita.com – Harga minyak naik pada perdagangan Selasa (Rabu waktu Jakarta). Harga minyak dunia membalikkan penurunan lebih dari 2 persen di awal sesi perdagangan karena pasar mempertimbangkan rencana pemerintah AS untuk mengisi cadangan minyak darurat negara dan mengantisipasi permintaan musiman yang lebih tinggi.
Dikutip dari CNBC, Rabu (10/5/2023), harga minyak mentah Brent naik 22 sen atau 0,3 persen menjadi USD 77,23 per barel. Sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 33 sen atau 0,5 persen menjadi USD 73,49.
AS berencana untuk mulai membeli minyak untuk mengisi Cadangan Minyak Strategis membantu menutupi posisi pendek spekulatif, kata Robert Yawger, direktur eksekutif energi berjangka di Mizuho.
Sekretaris Energi AS Jennifer Granholm mengatakan, pemerintah dapat mulai membeli kembali minyak mentah untuk Cadangan Minyak Strategis akhir tahun ini setelah Presiden Joe Biden tahun lalu mengarahkan penjualan terbesar dari persediaan.
Sebuah laporan dari Administrasi Informasi Energi (EIA) menunjukkan permintaan musiman yang lebih tinggi dan output yang lebih rendah dari perkiraan juga mendukung harga.
“Kami memperkirakan kenaikan musiman dalam konsumsi minyak dan penurunan produksi minyak mentah OPEC akan memberikan tekanan ke atas pada harga minyak mentah dalam beberapa bulan mendatang,” kata Administrasi Informasi Energi dalam Prospek Energi Jangka Pendeknya.
EIA juga memperkirakan produksi minyak mentah AS akan naik 5,1 persen menjadi 12,53 juta barel per (bpd) hari tahun ini, tetapi menurunkan perkiraan produksinya untuk tahun ini dan selanjutnya dari perkiraan sebelumnya.
Ini memangkas estimasi harga minyak Brent dan WTI masing-masing lebih dari 7 persen menjadi USD 78,65 dan USD 73,62 per barel. Kedua patokan harga minyak dunia ini telah jatuh sekitar 2,5 persen di awal sesi setelah dua hari naik.