WaraBerita.com – Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Din Syamsuddin mengaku, telah memberikan sejumlah masukan kepada Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu mengenai kriteria bakal calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampingi Anies Baswedan dalam Pilpres 2024.
Menurut dia, Anies Baswedan dipersepsikan oleh masyarakat sebagai figur muslim, sehingga lebih cocok dipadukan dengan sosok nasionalisme.
“Anies Baswedan lebih dipersepsikan sebagai figur muslim. Kalau bisa wakilnya dari pihak bukan seberang, ya, yang subkultur. Inilah kebersamaan kita,” kata Din dilansir dari Antara, Rabu (24/5/2023).
Din membeberkan, sederet nama yang berpotensi menjadi bakal cawapres Anies Baswedan, mulai dari Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) hingga Gubernur Jawa Timur Khofifah Indah Parawansa. Ia menilai, semua tokoh itu masuk dalam kriteria yang cocok untuk mendampingi Anies.
“AHY masuk dalam kategori itu, kan dari Partai Demokrat. Kalau Khofifah, dari tokoh muslimah. Jadi, sepenuhnya kepada partai pengusung dan kepada calon presiden,” tambah Din Syamsuddin.
Meski begitu, semua keputusan ada di tangan partai politik pengusung. Dia juga menyarankan, agar tokoh-tokoh yang terpilih harus menjunjung nilai pluralisme karena Indonesia adalah bangsa yang majemuk.
“Iya, harus pluralisme karena ini masyarakat dan bangsa yang majemuk. Oleh karena itu, saya tidak berada pada posisi yang boleh mengusulkan, hanya boleh berpikir,” ucap Din.
Din Syamsuddin Puji Sikap Ikhlas PKS Tak Paksakan Capres Internal
Sebelumnya, Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu mengunjungi Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2005-2010 Din Syamsuddin di Pondok Labu, Jakarta Selatan, Selasa (23/2/2023). Din mengatakan, kunjungan ini hanya untuk silaturahmi.
“Ini satu dari dua presiden di republik ini Pak Ahmad Syaikhu, Presiden PKS dan kawan-kawan rombongan. Ini kediaman kami, kami sungguh bersyukur dan bahagia untuk bersilaturahmi,” kata Din kepada wartawan.
Dalam kesempatan tersebut, Din mengapresiasi PKS karena bersikap konsisten dalam membela kebenaran, kejujuran, dan keadilan.
“PKS di DPR RI termasuk salah satu kalau tidak satu-satunya ya yang konsistensi untuk berpegang pada kebenaran, kejujuran nilai-nilai,” ujar Din.
Selanjutnya, Din mengatakan bahwa PKS mengambil sikap yang baik karena ikhlas tak memaksa untuk mencalonkan presiden atau wakil presiden dari partainya itu.
“Bahkan secara ikhlas dan legowo melepaskan kepentingan politik. Seperti punya hak dan peluang untuk mengajukan capres dalam koalisinya, Koalisi Perubahan tapi saya baca tidak ingin mengambil bahkan mendesakkan hal itu,” tambah Din.
“Jadi, saya sanbut dengan apresiasi itu sekaligus eengan harapan agar PKS tetap beristiqomah dalam jati dirinya sebagai partai yang menisbatkan diri dengan Islam,” sambungnya.