Seberapa Terdongkrak Suara PDIP jika Sistem Coblos Partai Diterapkan?

Seberapa Terdongkrak Suara PDIP jika Sistem Coblos Partai Diterapkan
Hanya PDIP yang setuju sistem pemilu proporsional tertutup diterapkan lagi. (Detikcom/Rifkianto Nugroho)

“Makanya PKS sementara ini belum cukup siap untuk proporsional tertutup, mereka masih memilih [proporsional] terbuka,” kata dia.

Di sisi lain, pengamat politik Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga berpendapat PDIP tetap kukuh mendukung pemilu proporsional tertutup untuk mengembalikan kontrol penuh partai terhadap para anggota legislatifnya.

Jamaluddin berkaca banyak kader PDIP yang senior dan loyal terhadap partai terpental dari kursi Senayan bila sistem proporsional terbuka diterapkan.

Bacaan Lainnya

“Kader yang sudah mengabdi dan loyal dan punya kemampuan tapi tak bisa duduk di Senayan karena disalip pendatang baru yang andalkan popularitas,” kata Jamiluddin.

Jamiluddin mengatakan nantinya partai mutlak memiliki kewenangan untuk menentukan kader-kadernya duduk di parlemen. Sementara sistem proprosional terbuka hanya didasarkan pada caleg yang memiliki suara terbanyak.

“PDIP mungkin risih karena tak bisa mendorong caleg yang mereka nilai berkualitas yang loyal terhadap mereka ketika sistem terbuka diterapkan,” kata Jamiluddin.

Senada dengan Karyono, Analis Politik Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago memprediksi potensi kemenangan PDIP makin besar bila sistem proporsional tertutup diberlakukan di Pemilu 2024.

Bahkan, ia berpendapat naiknya suara PDIP ini kemungkinan akan membunuh partai-partai kecil yang institusionalisasi partainya masih lemah.

“Jadi keinginan PDIP untuk membabat partai-partai kecil ini, partai-partai baru [lewat sistem tertutup]. Ya kalau semua partai kecil dibunuh, partai tengah bisa terdampak,” kata Pangi.

Pangi mengatakan PDIP kini sangat percaya diri memenangkan Pemilu 2024 dengan sistem proporsional tertutup. PDIP, kata dia, merupakan kader berbasis kader yang tak terlalu mengandalkan ketokohan atau figur.

Sementara itu, ia menilai banyak partai lainnya kini masih mengandalkan figur atau ketokohan untuk meraih suara.

“Apalagi mereka partai-partai kecil baru ini berbasis figur, berbasis vote getter, partai figur. Nah, PDIP ini sistem massa. Nah, itu mereka bisa terancam,” kata Pangi.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *